Pernahkah anda berbohong ? atau dibohongi ? Kebanyakan orang pasti pernah melakukan dan mengalaminya. Hmmm… apakah hari ini anda berbohong atau dibohongi ? Sakit kan kalau kita dibohongi, maka dari itu jadilah orang yang jujur tanamakanlah kejujuran sejak usia dini, toh berbohong juga adalah perbuatan dosa. Penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association seperti yang dikutip dariNewsmaxhealth mengungkapkan bahwa mereka yang jarang berbohong memiliki kondisi fisik dan pikiran yang lebih baik daripada mereka yang suka berbohong. Dalam kata lain bisa disebut bahwa 'jujur itu menyehatkan'.
Dalam penelitian tersebut setidaknya melibatkan 110 orang yang berusia 18-71 tahun. Mereka di bagi dalam dua kelompok berbeda. Kelompok pertama diminta agar selalu berkata jujur sementara kelompok kedua tidak diberi instruksi apa pun. Semua relawan menjalani tes kebohongan dengan mesin detektor, tes kesehatan dan penilaian hubungan untuk mengukur seberapa banyak kebohongan yang dilakukan.
Salah satu kepala penelitian, Anita Kelly mengungkapkan bahwa "ketika jumlah kebohongan mereka berkurang, kondisi kesehatan mereka meningkat dan sebaliknya ketika jumlah mereka yang berbohong naik kondisi kesehatan turun dan cenderung memiliki kondisi fisik yang kurang baik." ucap Anita yang juga seorang profesor psikologi di University of Notre Dame, Indiana.
Penelitian tersebut memberikan kita agar selalu memelihara sikap jujur dan sebisa mungkin menghindari kobohongan karena suka berbohong membuat tubuh mudah sakit.
Nah lebih parahnya lagi, menurut situs memobee.com, berbohong dapat menyebabkan:
1. Selalu tertekan
Saat seseorang memegang rahasia, secara natural pikirannya akan berusaha menjaga rahasia itu agar tidak terungkap pada waktu yang tidak terpat. Masalahnya, pikiran seperti itu hanya akan membuat orang tersebut semakin tidak bisa melupakannya.
Penelitian di Journal of Personality and Social Psychology menunjukkan orang yang disuruh untuk tidak memikirkan beruang putih justru lebih susah menyingkirkan beruang putih dari pikirannya. Dalam kondisi tertekan seperti itu, seseorang akan mengalami gejala post-traumatic stress disorder, depresi, serta gangguan obsesif kompulsif.
2. Susah fokus
Menyimpan rahasia efeknya sama seperti lampu yang menyilaukan atau rekan kerja yang menyebalkan. Dalam sebuah studi, mahasiswa yang diminta menyimpan sebuah rahasia lebih lambat dalam mengerjakan tes di komputer. Alasannya, memikirkan secara aktif agar rahasia itu tidak terungkap sangat mengganggu konsentrasi.
3. Cepat gemuk
Efek ini mungkin jarang diperhatikan, namun bisa dijelaskan oleh hasil penelitian di Tufts University. Menurut penelitian itu, sebuah aktivitas fisik akan terasa lebih berat dari yang sebenarnya ketika seseorang banyak menyimpan rahasia. Misalnya, menyusuri tebing jadi tampak lebih terjal.
Saat seseorang berbohong, bagian otak yang berhubungan dengan rasa terbebani secara fisik akan terpengaruh. Tidak hanya terbatas pada persepsi, namun secara fisik akan mengalami penambahan beban dalam bentuh berat badan.
4. Memperpendek usia
Berbagai penelitian membuktikan betapa bahayanya menyimpan banyak rahasia. Korban Hollocaust atau pembantaian etnis Yahudi di masa perang dunia II cenderung lebih sehat ketika mau terbuka saat diwawancara. Pasien HIV yang tidak mau mengakui kalau dirinya homoseksual cenderung meninggal lebih cepat dibanding yang terang-terangan mengakui.
Saat seseorang memegang rahasia, secara natural pikirannya akan berusaha menjaga rahasia itu agar tidak terungkap pada waktu yang tidak terpat. Masalahnya, pikiran seperti itu hanya akan membuat orang tersebut semakin tidak bisa melupakannya.
Penelitian di Journal of Personality and Social Psychology menunjukkan orang yang disuruh untuk tidak memikirkan beruang putih justru lebih susah menyingkirkan beruang putih dari pikirannya. Dalam kondisi tertekan seperti itu, seseorang akan mengalami gejala post-traumatic stress disorder, depresi, serta gangguan obsesif kompulsif.
2. Susah fokus
Menyimpan rahasia efeknya sama seperti lampu yang menyilaukan atau rekan kerja yang menyebalkan. Dalam sebuah studi, mahasiswa yang diminta menyimpan sebuah rahasia lebih lambat dalam mengerjakan tes di komputer. Alasannya, memikirkan secara aktif agar rahasia itu tidak terungkap sangat mengganggu konsentrasi.
3. Cepat gemuk
Efek ini mungkin jarang diperhatikan, namun bisa dijelaskan oleh hasil penelitian di Tufts University. Menurut penelitian itu, sebuah aktivitas fisik akan terasa lebih berat dari yang sebenarnya ketika seseorang banyak menyimpan rahasia. Misalnya, menyusuri tebing jadi tampak lebih terjal.
Saat seseorang berbohong, bagian otak yang berhubungan dengan rasa terbebani secara fisik akan terpengaruh. Tidak hanya terbatas pada persepsi, namun secara fisik akan mengalami penambahan beban dalam bentuh berat badan.
4. Memperpendek usia
Berbagai penelitian membuktikan betapa bahayanya menyimpan banyak rahasia. Korban Hollocaust atau pembantaian etnis Yahudi di masa perang dunia II cenderung lebih sehat ketika mau terbuka saat diwawancara. Pasien HIV yang tidak mau mengakui kalau dirinya homoseksual cenderung meninggal lebih cepat dibanding yang terang-terangan mengakui.
Penelitian tersebut memberikan kita agar selalu memelihara sikap jujur dan sebisa mungkin menghindari kobohongan karena suka berbohong membuat tubuh mudah sakit.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar