Selain rutin berolahraga, keseimbangan nutrisi juga merupakan kunci utama untuk mendapatkan berat badan ideal. Asupan nutrisi yang masuk ke tubuh tidak boleh kekurangan ataupun kelebihan. Nah, agar Anda bisa mengontrol jumlah kalori yang masuh ke tubuh, cari tahu terlebih dahulu kebutuhan kalori harian Anda.
Kalori sesungguhnya sangat dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan energi. Namun, jika jumlahnya berlebihan dalam tubuh, ini justru bisa menyebabkan munculnya berbagai penyakit, seperti jantung koroner dan diabetes.
Agar Anda bisa membatasi mengontrol kalori yang masuk ke tubuh Anda. Berikut ini adalah cara mudah menghitung kebutuhan kalori harian yang bisa aplikasikan di rumah sebagai acuan dalam menjalankan program diet.
#1. Menghitung BBI (Berat Badan Ideal)
BBI=90% (TB-100)
Bila tinggi badan Anda 165 cm, maka berat badan ideal Anda adalah
BBI=90% (165-100)
=90% (65)
=58,5
=90% (65)
=58,5
Jadi, berat badan ideal untuk Anda yang memiliki tinggi 165 cm adalah 58,5 kg. Perhitungan ini tidak berlaku untuk wanita dengan tinggi di bawah 150 cm dan pria yang tingginya di bawah 160 cm.
#2. Menghitung KKB (Kebutuhan Kalori Basal)
KKB merupakan jumlah kalori dasar yang dibutuhkan manusia untuk hidup tanpa melakukan aktifitas apapun. dr. A.R. Inge Permadhi, MS, Sp.GKmengungkapkan bahwa ada perbedaan kebutuhan kalori basal antara pria dan wanita. Perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan postur tubuh antara pria dan wanita.
Untuk mengetahui kebutuhan kalori basal pada wanita, 25 kkal dikalikan dengan BBI. Sedangkan pada pria, sebanyak 30 kkal yang dikalikan dengan BBI.
KBB untuk wanita=25 kkal×BBI
=25 kkal×58,5
=1462,5 kkal
=25 kkal×58,5
=1462,5 kkal
KBB untuk pria=30 kkal×BBI
=30 kkal×58,5
=1755 kkal
=30 kkal×58,5
=1755 kkal
#3. Menghitung Kebutuhan Kalori Total (KKT)
KKT merupakan jumlah kebutuhan kalori tubuh ditambah dengan jumlah kalori saat melakukan aktifitas fisik.
Ada tiga jenis aktivitas fisik yakni ringan (10 – 20%), sedang (20 – 30%) dan berat (40 – 50%).
- Aktivitas ringan antara lain; membaca (10%), menyetir mobil (10%), kerja kantoran (10%), mengajar (20%), berjalan (20%).
- Aktivitas sedang antara lain; kerja rumah tangga (20%), jalan cepat (30%), bersepeda (30%).
- Aktivitas berat antara lain; aerobik (40%), mendaki (40%), dan jogging (40%)
Faktor koreksi:
Contoh:
Kebutuhan kalori total seorang ibu rumah tangga berusia 42 tahun adalah
Kebutuhan kalori total seorang ibu rumah tangga berusia 42 tahun adalah
KKT=KKB+Aktivitas Fisik- Faktor Koreksi
KKT=1462,5+(20%× 1462,5)- (5%× 1462,5)
KKT=1462,5+292,5- 73,125
KKT=1462,5+292,5- 73,125
KKT=1755- 73,125
KKT=1681,875 kkal
KKT=1462,5+(20%× 1462,5)- (5%× 1462,5)
KKT=1462,5+292,5- 73,125
KKT=1462,5+292,5- 73,125
KKT=1755- 73,125
KKT=1681,875 kkal
Nah, nilai KKT inilah yang menjadi acuan Anda untuk mengontrol jumlah kalori yang masuk ke tubuh setiap harinya. Jika dalam sehari Anda mengonsumsi makanan melebihi batas KKT Anda, maka lakukanlah olahraga selama 30 menit untuk membakar kelebihan kalori tersebut.
Sumber: dietcepatalami.com
Banyak cara untuk menurunkan gula darah supaya dalam rentang yang normal. Cara yang dipilih harus disesuaikan dengan gaya hidup, kemampuan, keinginan dan kesehatan masing-masing individu.
Beberapa cara yang dapat dilakukan diantaranya :
1. Penurunan gula darah sebelum tidur jika tingkat gula darahnya lebih dari 130 mg/dL atau 7 mmol/L
Ini adalah salah satu metode yang paling diabaikan tetapi sangat efektif. Banyak penderita diabetes yang memiliki jumlah gula darah puasa yang tinggi karena mereka pergi tidur dengan angka tinggi. Masalahnya adalah dimulai dengan snack atau dengan makan malam. Oleh karena itu, periksa snack atau makanan kita sebelum tidur untuk menurunkan tingkat gula darah.
2. Tambahkan cemilan kecil
Cemilan kecil diperlukan jika kita tidak makan malam. Sejumlah kecil karbohidrat diperlukan untuk menjaga detak jantung, aliran darah di tubuh dan metabolism tubuh tetap bekerja selama kita sedang tidur. Cara ini tidak dapat digunakan oleh semua orang, sebagian orang mempunyai tingkat gula darah yang tinggi di pagi hari dan sebagian lain mempunyai tingkat yang lebih rendah.
3. Cobalah cemilan yang lebih kecil
Jika kita biasa memiliki cemilan sebelum tidur, pertimbangkan untuk mengurangi porsinya menjadi lebih kecil. Beberapa orang memiliki cemilan dalam porsi yang besar sehingga akan dengan mudah meningkatkan tingkat gula darahnya. Periksa jumlah karbohidrat yang kita makan pada malam hari untuk menurunkan tingkat gula darah.
Jika kita biasa memiliki cemilan sebelum tidur, pertimbangkan untuk mengurangi porsinya menjadi lebih kecil. Beberapa orang memiliki cemilan dalam porsi yang besar sehingga akan dengan mudah meningkatkan tingkat gula darahnya. Periksa jumlah karbohidrat yang kita makan pada malam hari untuk menurunkan tingkat gula darah.
4. Makan snack yang lebih sehat sebelum tidur
Snack yang sehat mempunyia kandungan yang rendah lemak, kandungan serat yang tinggi atau mempunyai indeks glisemik yang lebih rendah. Snack yang sehat juga dapat digantikan dengan buah-buahan atau sayuran. Snack yang sehat dapat menurunkan tingkat gula darah dan juga dapat menurunkan berat badan kita.
Snack yang sehat mempunyia kandungan yang rendah lemak, kandungan serat yang tinggi atau mempunyai indeks glisemik yang lebih rendah. Snack yang sehat juga dapat digantikan dengan buah-buahan atau sayuran. Snack yang sehat dapat menurunkan tingkat gula darah dan juga dapat menurunkan berat badan kita.
5. Ukuran snack yang konsisten
Jika setiap pagi kita memeriksa tingkat gula darah yang bervariasi dari hari ke hari, cobalah untuk memeriksa ukuran cemilan kita sebelum tidur ? Apakah ukurannya sama setiap malam ? Ukuran snack yang sama dan konsisten akan membantu kita untuk menurunkan tingkat gula darah di pagi hari.
Jika setiap pagi kita memeriksa tingkat gula darah yang bervariasi dari hari ke hari, cobalah untuk memeriksa ukuran cemilan kita sebelum tidur ? Apakah ukurannya sama setiap malam ? Ukuran snack yang sama dan konsisten akan membantu kita untuk menurunkan tingkat gula darah di pagi hari.
6. Tambahkan aktivitas atau latihan di malam hari
Berjalan di malam hari atau melakukan aktivitas lainnya akan membantu untuk menurunkan tingkat gula darah. Aktivitas yang dilakukan tidak perlu sampai berkeringat, cukup berjalan selama 10 menit kita akan mendapatkan penurunan tingkat gula darah.
Berjalan di malam hari atau melakukan aktivitas lainnya akan membantu untuk menurunkan tingkat gula darah. Aktivitas yang dilakukan tidak perlu sampai berkeringat, cukup berjalan selama 10 menit kita akan mendapatkan penurunan tingkat gula darah.
7. Ingatlah minum obat diabetes secara konsisten
Jika kita lupa untuk minum obat diabetes pada malam atau sebelum tidur, maka akan meningkatkan tingkat gula darah pada pagi harinya. Ingatlah untuk minum obat secara rutin sesuai dengan aturan makan tingkat gula darah kita akan menurun.
Jika kita lupa untuk minum obat diabetes pada malam atau sebelum tidur, maka akan meningkatkan tingkat gula darah pada pagi harinya. Ingatlah untuk minum obat secara rutin sesuai dengan aturan makan tingkat gula darah kita akan menurun.
8. Pastikan kebenaran hasil pengecekan gula darah
Pemeriksaan gula darah setelah makan harus dilakukan minimal 3 jam dari saat terakhir kita makan. Hal ini dilakukan untuk melihat efektivitas hasil pengukuran tingkat gula darah. Hasil ini dapat digunakan untuk melihat tingkat gula darah kita dibandingkan dengan tingkat gula darah yang normal.
Pemeriksaan gula darah setelah makan harus dilakukan minimal 3 jam dari saat terakhir kita makan. Hal ini dilakukan untuk melihat efektivitas hasil pengukuran tingkat gula darah. Hasil ini dapat digunakan untuk melihat tingkat gula darah kita dibandingkan dengan tingkat gula darah yang normal.
9. Pastikan tingkat gula darah kita tidak rendah pada malam hari
Beberapa orang terutama diabetes karena insulin, akan mempunyai tingkat gula darah yang sangat rendah dibandingkan dengan normal. Beberapa orang akan terbangun dan panik dengan tingkat gula darah yang rendah. Ini dinamakan efek Somogyi. Jika ini terjadi, kita harus memeriksa tingkat gula darah pada jam 02.00 atau 03.00. Diskusikan dengan dokter jika hal ini terjadi karena efek obat diabetes yang kita minum. Ingatlah : penanganan jika tingkat gula darah kita rendah adalah dengan asupan karbohidrat yang cepat dimetabolisme.
Beberapa orang terutama diabetes karena insulin, akan mempunyai tingkat gula darah yang sangat rendah dibandingkan dengan normal. Beberapa orang akan terbangun dan panik dengan tingkat gula darah yang rendah. Ini dinamakan efek Somogyi. Jika ini terjadi, kita harus memeriksa tingkat gula darah pada jam 02.00 atau 03.00. Diskusikan dengan dokter jika hal ini terjadi karena efek obat diabetes yang kita minum. Ingatlah : penanganan jika tingkat gula darah kita rendah adalah dengan asupan karbohidrat yang cepat dimetabolisme.
10. Kualitas tidur yang lebih baik
Pada penderita diabetes, tidur malam yang nyenyak sangat jarang diperoleh. Hal ini berkaitan dengan tingginya gula darah yang dapat menyebabkan masalah-masalah pada tidur yaitu apnes, stress, depresi dan rasa sakit pada syaraf kaki. Dengan menurunkan tingkat gula darah pada rentang normal akan meningkatkan kualitas tidur yang lebih baik.
Pada penderita diabetes, tidur malam yang nyenyak sangat jarang diperoleh. Hal ini berkaitan dengan tingginya gula darah yang dapat menyebabkan masalah-masalah pada tidur yaitu apnes, stress, depresi dan rasa sakit pada syaraf kaki. Dengan menurunkan tingkat gula darah pada rentang normal akan meningkatkan kualitas tidur yang lebih baik.
11. Kurangi stress pada malam hari
Stress akan menyebabkan hati kita memproduksi gula dalam jumlah yang lebih tinggi sehingga tingkat gula darahpun akan meningkat. Penelitian Interheart menyebutkan bahwa stress merupakan 1 dari 9 faktor penyebab 90% terjadinya serangan jantung di seluruh dunia. Dengan mengurangi stress pada malam hari maka akan menurunkan tingkat gula darah pada pagi harinya.
Stress akan menyebabkan hati kita memproduksi gula dalam jumlah yang lebih tinggi sehingga tingkat gula darahpun akan meningkat. Penelitian Interheart menyebutkan bahwa stress merupakan 1 dari 9 faktor penyebab 90% terjadinya serangan jantung di seluruh dunia. Dengan mengurangi stress pada malam hari maka akan menurunkan tingkat gula darah pada pagi harinya.
12. Sarapan sepagi mungkin
Beberapa orang melakukan pemeriksaan gula darah pada jam 07.00 dan diperoleh hasil pada rentang normal, kemudian berangkat kerja tanpa sarapan atau makanan ringan. Pada jam 09.00, dilakukan pemeriksaan gula darah kembali dan hasilnya tingkat gula darahnya di atas rentang normal. Jika hal ini terjadi maka kita akan menyalahkan metabolisme yang dilakukan oleh hati. Jika kita perhatikan bahwa hasil pemeriksaan pada jam 07.00 berada dalam rentang normal maka tingkat gula darah pada malam harinya juga dalam rentang normal. Masalahnya berada pada rentang jam 07.00-09.00, untuk membuat hasil pemeriksaan pada jam 09.00 tetap berada pada rentang normal, kita perlu sejumlah kecil karbohidrat pada sarapan yang lebih awal. Hal lain yang perlu dipertimbangkan juga adalah dosis atau waktu atau jenis pengobatan yang dilakukan.
Beberapa orang melakukan pemeriksaan gula darah pada jam 07.00 dan diperoleh hasil pada rentang normal, kemudian berangkat kerja tanpa sarapan atau makanan ringan. Pada jam 09.00, dilakukan pemeriksaan gula darah kembali dan hasilnya tingkat gula darahnya di atas rentang normal. Jika hal ini terjadi maka kita akan menyalahkan metabolisme yang dilakukan oleh hati. Jika kita perhatikan bahwa hasil pemeriksaan pada jam 07.00 berada dalam rentang normal maka tingkat gula darah pada malam harinya juga dalam rentang normal. Masalahnya berada pada rentang jam 07.00-09.00, untuk membuat hasil pemeriksaan pada jam 09.00 tetap berada pada rentang normal, kita perlu sejumlah kecil karbohidrat pada sarapan yang lebih awal. Hal lain yang perlu dipertimbangkan juga adalah dosis atau waktu atau jenis pengobatan yang dilakukan.
13. Pertimbangkan terapi pompa insulin
Jika kita memperoleh pengobatan suntikan insulin setiap hari atau asupan insulin pada makanan, terapi pompa insulin dapat dipertimbangkan untuk dilakukan. Hal ini dapat digunakan untuk mengontrol gula darah terutama pada malam hari sehingga tingkat gula darah kita akan berada dalam rentang normal.
Jika kita memperoleh pengobatan suntikan insulin setiap hari atau asupan insulin pada makanan, terapi pompa insulin dapat dipertimbangkan untuk dilakukan. Hal ini dapat digunakan untuk mengontrol gula darah terutama pada malam hari sehingga tingkat gula darah kita akan berada dalam rentang normal.
14. Diskusikan penyesuaian obat dengan dokter
Jika semua cara telah kita lakukan tidak memberikan hasil gula darah pada rentang normal maka kita harus bertemu dengan dokter untuk menyesuaikan pengobatan yang telah dilakukan.
Jika semua cara telah kita lakukan tidak memberikan hasil gula darah pada rentang normal maka kita harus bertemu dengan dokter untuk menyesuaikan pengobatan yang telah dilakukan.
Sumber: mediasehat.com, oleh Rini Irawati, S.Si., Apt.
Nursing abbreviations
Some nursing abbreviations are common throughout the profession
and some hospitals and other institutions have some of their own abbreviations.
Abbreviations are also used throughout the medical profession and for common medical
services and prescriptions. I’ve
studied about nursing abbreviations, and My lecture always makes quiz about it
everyweek. Following are some of the most common
nursing abbreviations in prescribe drug:
1.
b.i.d =
twice a day (for medicine)= 2 kali sehari
2.
t.i.d =
three times a day = 3 kali sehari
3.
q.i.d =
quarter times a day = 4 kali sehari
4.
p.rn = when necessary = jika
diperlukan
5.
2 hrly = once every two hours =
sekali tiap 2 jam
6.
a.c =
before meals = sebelum makan
7.
p.c =
after meals = sesudah makan
8.
p.o =
orally = lewat mulut
9.
tab =
tablets
10. caps = capsules
There are many abbreviations which are commonly used by medical
staff:
1.
AIDS = Acquired
Immuno Deficiency Virus
2.
ALOS = Average Length
Of Stay
3.
AN =
Associated Nurse
4.
BOR = Bed
Occupational rate
5.
BP = Blood
pressure
6.
BPM = Beat per
minute
7.
BTCLS = Basic Trauma
in Cardiac Life Supports
8.
CCM = Clinical Care
Manager
9.
CKD = Chronic
Kidney Disease
10. CNS = Central Nervous System
11. CRF = Chronic Renal Failure
12. CSSD = central sterile supply department =
bagian pusat sterilisasi
13. CVS = Central Venous System
14. DHF = Dengue Hemorrhagic Fever
15. DVT = deep vein thrombosis = trombosis vena
profunda
16. ECG = Electrocardiogram
17. EEG =Electroencephalogram
18. ENT = Ear. Nose and throat = THT
19. GCS = Glasgow Coma Scale
20. GDR = Gross death rate
21. GP = General practitioner
22. HCU = High Care unit
23. HI = head injury = cedera kepala
24. HND = High Nursing Dependency
25. ICCU = Intensive Coronary Care Unit
26. ICU = Intensive Care Unit
27. IDDM = Insulin Dependen Diabetes Mellitus
28. LOS = length of Stay
29. MI = Myocardial Infarction = Infark
mikoard
30. mmHg = milimeter mercury
31. MRI = Magnetic Resonance Imagine
32. NANDA = North American Nursing Diagnosis
Association
33. NDR = Neonatus Death rate
34. NGT = Nasogastric Tubes
35. NIC = Nursing Interventions
Classification
36. NICU = Neonatal Care Unit
37. OD = overdose = overdosis
38. PICU = Pediatric Care Unit
39. pr = per rectum
40. PS = Primary Nurse
41. pt = patient = pasien
42. pv = per vagina
43. RN = Registered Nurse
44. ROM = Range Of Motion
45. RPM = Rate per minute
46. RR = Respiration Rate
47 RTA = Road Traffic Accident = kecelakaan
lalu lintas
48. SN = Student Nurse
49. TBC = tuberculosis
50. TOI = Turn Over Interval
51. TPR = temperature, pulse and respiration
52. USG = Ultrasonograph
TUGAS
KETRAMPILAN DASAR DALAM KEPERAWATAN
“VULVA
HYGIENE”
Disusun
oleh:
1.
Rara Niken Faza Anindita 22020113120016
2.
Erna Febriyanti 22020113120026
3.Nurul
Inabah 22020113130121
4.
Nia Novitasari 22020113130125
5.
Mike Saeli Yuliana 22020113140116
A.13.2
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
Hygienes merupakan salah satu upaya dalam menjaga kesehatan. Khusus
kepada para ibu yang sedang hamil, sangat dibutuhkan panjagaan hygiene
sebagai salah satu upaya agar bayi yang dikandungnya hingga bayi terlahir serta
ibu sendiri dalam menjaga kesehatan. Salah satu bagian tubuh ibu yang
paling penting dijaga higenitasnya adalah vulva. Vulva hygiene merupakan sala
satu dari personal hygiene. Vulva hygiene adalah membersihkan vulva
dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat
melakukannya sendiri. Vulva adalah area genital eksternal perempuan, termasuk klitoris,
bibir vagina, dan pembukaan
vagina kemudian juga bagian yang terkait di sekitarnya seperti uretra, vagina,
perineum, dan anus.
Vulva sangat penting untuk dijaga
higenitasnya karena bagian ini dapat bersentuhan langsung dengan tempat yang
mengandung banyak bakteri seperti WC. Disamping itupula, bagian ini pula
akan menjadi sarang penyakit yang akan dapat tersalur kebagian kehamilan
sehingga akan berdampak pada kesehatan bayi yang dikandungnya dan juga akan
berdampak pada bayi yang akan dilahirkannya kelak.
Lingkup perawatan
perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-organ reproduksi yang
disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang masuk melalui vulva yang terbuka
atau akibat dari perkembangbiakan bakteri pada peralatan penampung lochea
(pembalut)
BAB II
VULVA HYGIENE
A.
Pengertian
Vulva
terbagi atas sepertiga bagian bawah vagina, klitoris, dan labia. Labia mayora
merupakan struktur terbesar genitalia eksternal wanita yang mengelilingi organ lainnya,
yang berakhir pada mons pubis. Mons pubis merupakan tonjolan lemak yang besar
dan terletak diatas simfisis pubis.
Membersihkan
vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak
dapat melakukannya sendiri. Cara membersihkan dan menjaga
kebersihan organ kelamin luar wanita yaitu dengan cara membasuh dari arah depan
ke belakang, membersihkan dan mengeringkan alat kelamin dengan menggunakan
tissu atau handuk khusus, tidak perlu menggunakan sabun khusus pembersih vagina.
Tindakan buruk dalam menjaga kebersihan genitalia, seperti mencucinya dengan
air kotor, memakai sabun antiseptik secara berlebihan.
B. Tujuan
1.
Menjaga
kebersihan vulva
2.
Mencegah
infeksi vulva
3.
Memberikan
rasa nyaman pada pasien
C.
Persiapan
Alat
1.
Kapas
desinfektan atau kapas sublimat di tempatnya
2.
Selimut
mandi
3.
Baskom
cebok berisi air hangat 41°C - 43°C
4.
Bengkok
(nierbeken) dan plastik disposable sekali pakai.
5.
Pispot
dan bantalan tahan air atau bedpan
6.
Waslap
sekali pakai.
7.
Tisu
kamar mandi dan handuk.
8.
Handscone
9.
Peralatan
didekatkan pada pasien.
D.
Pelaksanaan
Langkah-langkah
|
Rasional
|
1.
Berikan
salam terlebih dahulu. Lalu, beri penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan. Dan tanyakan kesiapan klien.
|
Membantu
meminimalkan ansietas (cemas/ khawatir)selama prosedur yang sering membuat
malu baik bagi perawat dan klien.
|
2.
Tutuplah
pintu dan jendela, dan jika perlu pasanglah sampiran (scherm).
|
Mempertahankan
privasi klien
|
3.
Tinggikan
tempat tidur untuk posisi kerja yang nyaman. Turunkan tirali samping tempat
tidur.
|
Mempermudah
mekanika tubuh yang baik, yang membantu melindungi klien dari cedera.
|
4.
Selimuti
pasien dengan meletakkan selimut mandi dengan satu ujung selimut diantara
tungkai pasien, dua ujung mengarah ke masing-masing sisi tempat tidur, dan
satu ujung yang lain pada dada pasien. Bantu klien mengambil posisi dorsal
rekumben. Pakaian pasien bagian bawah dikeataskan atau dibuka. Lilitkan ke
sekeliling tungkai terjauh pasien dengan menarik ujung selimut mandi dan
melipatnya di bagian bawah panggul. Dengan cara yang sama lakukan untuk
tungkai terdekat.
|
Mencegah
pemajanan yang tak perlu pada bagian tubuh dan mempertahankan kehangatan dan
kenyamanan klien selama prosedur. Dan memberikan kemudahan akses pada
genitalia.
|
5.
Letakkan
bantalan tahan air dan pispot dibawah bokong pasien.
|
Mencegah
pakaian mandi menjadi basah.
|
6.
Isi
baskom cebok dengan air yang bersuhu sekitar 41˚-43˚C. Dan bantu klien
memfleksikan lutut dan merentangkan kakinya.
|
Suhu
air yang tepat mencegah luka bakar pada perineum. Hal tersebut dilakukan
untuk memberikan pemajanan penuh terhadap genitalia.
|
7.
Cuci
tangan bila perlu, pakai handscone pada tangan kiri.
|
Untuk
proteksi
|
8.
Lipat
ke atas ujung bawah selimut mandi diantara kaki klien ke arah abdomen.
|
Tetap
menyelimuti klien sampai prosedur dimulai akan meminimalkan ansietas.
|
9.
Buka
labia mayora kanan dan kiri menggunakan tangan kiri yg memakai handscone.
Bersihkan labia mayora dengan mengguyurkan air hangat. Dengan tangan kanan
bersihkan dengan hati-hati lapisan kulit menggunakan washlap.
# usap dari perineum ke arah anus. Ulangi hingga bersih
lalu keringkan .
|
Lipatan
kulit dapat berisi sekresi tubuh yang menyimpan organisme. Usapan dari
perineum ke rektum mengurangi peluang perpindahan organisme feses ke meatus
urinarius.
|
10. Dekatkan kapas dan baskom berisi larutan desinfektan. Dan
letakkan bengkok diantara kedua kaki
klien.
|
Untuk
memudahkan dalam mengambil alat-alat
|
11. Dengan tangan kiri buka vulva memakai kapas sublimat dan tangan kanan
membersihkan vulva dengan kapas sublimat.
|
Membantu
memudahkan pelepasan kotoran yang menempel.
|
12. Bersihkan dengan kapas
sublimat, selanjutnya bersihkan vulva dari atas ke bawah,bagian sekitar genetalia,labia mayora ,labia minora,vestibulum,perineum dan anus. 1 kapas
hanya untuk sekali usap. Kapas kotor dibuang ke dalam bengkok. Demikian
dilakukan beberapa kali setelah vulva bersih. Keringkan dengan tissu
|
Kapas
digunakan hanya sekali untuk sekali usap agar kotorannya tidak menyebar di
daerah yang lain. Dikeringkan dengan tissu agar daerah vulva tidak lembab dan
memberi rasa nyaman pada klien
|
13. Setelah selesei pispot
diangkat. Kapas sublimat kotor yang tadi dan tissu kotor ditaruh bengkok dan
handscone kotor dibuang ke kantong plastik disposable.
|
Dibuang
karena sekret dan cairan tubuh yang
terdapat pada allat-alat tersebut menjadi tempat mikoroorganisme
|
14. Pasien dirapikan dan posisinya
diatur kembali. Tinggikan Tirali tempat tidur
|
Agar
pasien tetap merasa nyaman setelah dibersihkan
|
15. Peralatan dibersihkan,
dibereskan, dan dibersihkan ke tempat semula.
|
|
16. Cuci tangan hingga bersih.
|
Agar
tangan kembali steril
|
E.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan
1.
Hindari
tindakan yang menyebabkan pasien merasa malu dan lelah, serta tetap menjaga
kesopanan. Ajaklah klien berkomunikasi selama melakukan prosedur.
2.
Perhatikan
apakah ada kelainan pada vulva dan sekitarnya
3.
Cegah
kotoran masuk ke dalam vulva.
PENUTUP
Vulva
hygiene adalah tindakan keperawatan pada organ ekternal alat kelamin perempuan.
Vulva hygiene dilakukan terhadap perempuan yang sedang nifas dan perempuan yang
tidak mampu membersihkannya sendiri. Vulva hygiene harus dilakukan agar
genetalia tetap bersih, tercegah dari infeksi, dan menjaga kenyamanan seorang
wanita.
DAFTAR
PUSTAKA
Asmadi.(2008).teknik
prosedural keperawatan.Jakarta:Salemba medika
Perry and
Poters.(1995).Clinical nursing and tecniques. USA:Mosby Company
Feerer. 2001. Artikel
perawatan luka perineum pada ibu postpartum.
(http://owner.theavella.net.com/
2008/02/page/1).
Heffner, L. J., & Schust, D. J. (2006). At A
Glance Sistem Reproduksi edisi ke-2. Jakarta: Erlangga.
Muin, M., Salmah,u., & Sarake M.(2013).Hubungan
Pengetahuan Penyakit Menular Seksual (PMS) dengan Tindakan Kebersihan Alat
Reproduksi Eksternal Remaja Putri di SMA Nasional Makassar Tahun
2013.Repository UNhas
Bandiyah, Siti.(2013).Keterampilan Dasar Dalam
Keperawatan.Yogyakarta:Nuha Medika.